Selasa, 01 Januari 2013

Askeb DDTK


BAB I
PENDAHILUAN

1.1  Latar Belakang
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ atau individu. Untuk pencapaian tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologisnya. Selain itu untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangn anak dapat berjalan secara optimal bisa dilakukan penilaian tumbuh kembang.
Pada masa kanak-kanak merupakan fase yang sangat penting bagi perkembangan anak. Bila terdapat keterlambatan yang tidak diketahui sejak awal, maka perkembangan anak akan terganggu hingga dewasa nanti.
Pada saat ini berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan anak telah dibuat. Demikian pula dengan skrining untuk mengetahui penyakit–penyakit yang potensial dapat mengakibatkan gangguan perkembangan anak. Karena deteksi dini kelainan perkembangan anak sangat berguna, agar diagnosis maupun pemulihannya dapat dilakukan lebih awal, sehingga tumbuh kembang anak dapat berlangsung seoptimal mungkin. Sayangnya, banyak ahli kesehatan yang percaya bahwa tidak banyak yang dapat dikerjakan untuk mengatasi kelainan ini dan mereka percaya  pula bahwa kelainan yang ringan dapat normal dengan sendirinya. Sikap seperti ini dapat menghambat pemulihannya, bahkan pada kasus–kasus tertentu dapat mengakibatkan cacat yang permanen.
(Soetjiningsih, 2004)
Hal tersebut membuat penulis merasa tertarik dan berminat untuk membuat Asuhan Kebidanan Pada Anak “A” Usia 17 Bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan.






1.2  TUJUAN
1.2.1        Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek penilaian perkembangan anak dengan menggunakan metode DDTK diharapkan mahasiswa mampu mendeteksi adanya keterlambatan perkembangan pada anak.
1.2.2        Tujuan Khusus
Setelah melakukan penilain perkembangan anak dengan menggunakan metode DDTK, diharapkan mahasiswa mampu :
a.       Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada klien dengan kasus asuhan kebidanan pada Anak “A” Usia 17 bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan.
b.      Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul dari hasil pengkajian
c.       Mahasiswa mampu menentukan antisipasi masalah potensial yang mungkin terjadi
d.      Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan segera
e.       Mahasiswa mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan diagnosa kebidanan dan masalah yang ada.
f.       Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi dari rencana yang telah disusun.
g.      Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan. 

1.3  Manfaat
a.        Mahasiswa dapat lebih mengerti dan memahami tentang Asuhan Kebidanan pada anak dengan tumbuh kembang meragukan.
b.        Memberikan pelayanan kesehatan kepada anak dengan tumbuh kembang meragukan secara komprehensif dan menyeluruh sesuai dengan manajemen kebidanan.
c.        Mengevaluasi institusi dalam pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standart pelayanan operasional yang telah ditetapkan.
1.4  Metode Penulisan
1.4.1                    Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku–buku referensi yang berhubungan dengan masalah yang ditulis. Tujuannya agar mendapatkan data dasar yang teoritis dan bersifat ilmiah.
1.4.2                    Observasi
Melakukan pengamatan langsung kepada anak
1.4.3                    Wawancara
Mengadakan Tanya jawab langsung pada ibu atau keluarga untuk mengetahui keluhan–keluhan yang dirasakan oleh ibu, sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat dan benar dengan masalah perkembangannya.

1.5  Sistematika Penulisan
BAB I    :  Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan yang terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II   :  Tinjauan Pustaka
Berisi tentang teori tumbuh kembang, teori DDTK dan teori manajemen kebidanan varney.
BAB III :  Tinjauan Kasus
Berisi tentang pengkajian data, identifikasi diagnosa/masalah, antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
BAB IV :  Pembahasan
Membahas ada tidaknya kesenjangan antara teori dengan kasus dan praktek dilapangan.
BAB V   :  Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA


BAB II
TINJAUAN TEORI


2.1.      KONSEP TUMBUH KEMBANG
2.1.1.      Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada tiap makhluk. Pada manusia terutama anak-anak, proses tumbuh kembang ini terjadi dengan sangat cepat, terutama pada periode tertentu.
(Depkes RI : 2004)
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, atau ukuran atau dimensi tingkat sel, yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kg), ukuran panjang (cm, meter).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan/ skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
(Soetjiningsih : 2004)

2.1.2.      Faktor – Faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang
Secara umum terdapat 2 faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak :
a.      Genetik / Dalam
Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh, termasuk :
1)      Hal-hal yang diturunkan dari orang tua, kakek nenek atau generasi sebelumnya (warna rambut, bentuk tubuh)
2)      Unsur berfikir dan kesempatan intelektual (kesempatan berfikir)
3)      Keadaan kelenjar zat-zat dalam
4)      Emosi dan sifat-sifat (temperamen) tertentu
(Depkes RI : 2004)
Faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang. Melalui instruksi genetik yang berkembang di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
(Soetjiningsih : 2004)
b.      Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapainya atau tidaknya potensi bawaan. Faktor lingkungan ini secara garis besar menjadi :
a)      Faktor Lingkungan yang berpengaruh anak pada waktu masih di dalam kandungan (pranatal).
b)      Lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (postnatal).
Keterangan :
1.      Faktor Lingkungan Prenatal
Faktor lingkungan prenatal berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain :
1)      Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR atau mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan. Anak yang lahir dari ibu bergizi kurang dan hidup di lingkungan miskin maka akan mengalami kurang gizi juga dan mudah terkena infeksi dan selanjutnya akan menghasilkan wanita dewasa yang berat dan tinggi badannya kurang pula.

2)      Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan pada bayi yang akan dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin pada uterus dapat mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis congenital palsi fasialis atau krania tabes.
3)      Toksin/ Zat Kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misal: thalidomide, phenitosin, metadion, obat-obat anti kanker dapat menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula ibu hamil yang perokok berat/ peminum alkohol kronis sering melahirkan bayi BBLR, lahir mati atau cacat atau retardasi mental. Keracunan logam berat pada ibu hamil dapat menyebabkan mikrosefali dan palsi serebral.
4)      Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin pada pertumbuhan janin adalah somatropoin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan aktifitas mirip insulin (Insulin Like Growth Factors / IGFS).
5)      Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 bulan dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak atau cacat lainnya.
6)      Infeksi
Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH (toxoplasmesis, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex). Sedangkan infeksi yang lainnya dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, caxackie malaria, virus HIV, polio dan lain-lain. Diduga setiap hiperpireksia pada ibu hamil dapat merusak janin.

7)      Stress
Stress yang dialami ibu waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
8)      Imunitas
Rpresus atau ABD inkontabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalistern ikterus atau lahir mati.
9)      Anoreksia Embrio
Oksigenasi janin mengalami gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan berat badan janin lahir rendah.
2.      Faktor Lingkungan Post Natal
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu sistem yang tergantung pada kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi:
1)      Lingkungan Biologis
a.       Ras Suku Bangsa
Pertumbuhan somatik juga dipengaruhi oleh ras/ suku bangsa. Bangsa kulit putih/ Eropa mempunyai pertumbuhan somatik yang lebih tinggi dari pada asia.
b.      Jenis Kelamin
Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibanding anak perempuan, tetapi belum diketahui secara pasti mengapa demikian.
c.       Umur
Umur yang paling rawan adalah masa balita, dan oleh karena itu anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Di samping itu masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak sehingga diperlukan perhatian khusus.
d.      Gizi
Makanan memegang peran penting yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak, dimana kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan, dimana dipengaruhi oleh ketahanan makanan (food security) keluarga.
e.       Perawatan Kesehatan
Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja kalau anak sakit, tetapi pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak secara rutin setiap bulan, akan menunjang pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
f.       Kepekaan Terhadap Penyakit
Dengan imunisasi, maka diharapkan untuk terhindar dari penyakit-penyakit yang sering menyebabkan cacat atau kematian.
g.      Penyakit Kronis
Anak yang menderita penyakit menahun atau terganggu tumbuh kembangnya dan pendidikannya. Di samping itu anak juga mengalami stress yang berkepanjangan akibat penyakitnya.
h.      Fungsi Metabolisme
Khusus pada anak, karena adanya perbedaan yang mendasar dalam proses metabolisme pada berbagai umur, maka kebutuhan akan berbagai nutrien harus didasarkan atas perhitungan yang tepat atau setidaknya memadai.
i.        Hormon
Hormon yang bepengaruh terhadap tumbuh kembang antara lain : growth hormone, tiroid, hormon seks, I?GFS dan hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal.
2)      Faktor Fisik :
a.       Cuaca, Musim, Keadaan Geografis Suatu Daerah
Musim kemarau yang panjang dapat berdampak pada tumbuh kembang anak antara lain sebagai akibat gagalnya panen, sehingga banyak anak yang kurang gizi.
b.      Sanitasi
Sanitasi lingkungan memiliki peran cukup dominan dalam penyediaan lingkungan yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembangnya.
c.       Keadaan rumah
Struktur rumah, ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian.
d.      Radiasi
Tumbuh kembang anak dapat tergantung akibat adanya radiasi yang tinggi.
3)      Faktor Psikososial
a.       Stimulasi
Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi.
b.      Motivasi Belajar
Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar.
c.       Ganjaran ataupun hukuman yang wajar
Yang penting hukuman harus diberikan secara objektif disertai pengertian dan maksud dari hukuman, bukan hukuman untuk melampiaskan kebencian dan kejengkelan terhadap anak. 

d.      Stress
Stress pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya misalnya anak akan menarik diri, rendah diri terlambat bicara, nafsu makan menurun.
e.       Sekolah
Dengan mendapat pendidikan yang baik, maka diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak-anak tersebut.
f.       Cinta dan Kasih Sayang
Salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi.
g.      Kualitas Interaksi Anak-Orang tua
Interaksi tidak ditentukan oleh seberapa lama kita bersama anak. Tetapi lebih ditentukan oleh kualitas dari interaksi tersebut yaitu pemahaman terhadap kebutuhan masing-masing dan upaya optimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang dilandasi oleh rasa saling menyayangi.
4)      Faktor Keluarga dan Adat Istiadat
a.       Pekerjaan / Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
b.      Pendidikan ayah / Ibu
Dengan pendidikan orang tua yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya.
c.       Jumlah Saudara
Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak.

d.      Jenis Kelamin dalam keluarga
Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah dibandingkan laki-laki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi pada wanita.
e.       Stabilitas Rumah Tangga
Tumbuh kembang anak akan berbeda pada keluarga yang harmonis, dibandingkan dengan mereka kurang harmonis.
f.       Keprihatinan orang tua
Keprihatinan orang tua terbuka tentu pengaruhnya berbeda terhadap tumbuh kembang anak, bila dibandingkan dengan orang tua dengan keprihatinan tertutup.
g.      Adat Istiadat dan Norma
Adat istiadat yang berlaku di tiap daerah berpengaruh terhadap tumbuh kembang.
h.      Agama
Pengajaran Agama harus sudah ditanamkan pada anak sedini mungkin.
i.        Urbanisasi
Salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala permasalahannya.
j.        Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.
Ada berbagai macam tes perkembangan yang sering digunakan dalam menilai perkembangan anak yaitu :
1.      Skala Yaumil-Mimi
Perkembangan mental.
Gerakan-gerakan kasar dan halus, emosi, sosial dan perilaku bicara.
a.       Lahir sampai 3 bulan
§  Belajar mengangkat kepala.
§  Belajar mengikuti obyek dengan matanya.
§  Melihat ke muka orang dengan tersenyum.
§  Bereaksi terhadap suara / bunyi.
§  Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak.
§  Menahan barang yang dipegangnya.
§  Mengoceh spontan.
b.      3 sampai 6 bulan
§  Mengangkat kepala 90° dan mengangkat dada dengan bertopang dada.
§  Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauan.
§  Menaruh benda-benda di mulut.
§  Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak main.
c.       6 sampai 9 bulan
§  Dapat duduk tanpa dibantu.
§  Dapat tengkurap dan berbalik sendiri.
§  Dapat mengangkat meraih benda atau mendekati seseorang.
§  Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
§  Bergembira ria dengan melempar benda-benda.
§  Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian.
d.      9 sampai 12 bulan
§  Dapat berjalan sendiri tanpa dibantu.
§  Dapat berjalan dengan dibantu.
§  Menirukan suara.
§  Mengulang bunyi yang didengar.
§  Belajar mengatakan 1 atau 2 kata.
§  Mengerti perintah sederhana atau larangan.
§  Berpartisipasi dalam permainan.
e.       12 sampai 18 bulan
§  Berjalan dan mengeksplorasi rumah.
§  Menyusun 2 atau 3 kotak.
§  Dapat mengatakan 5 dari 10 kata.
f.       18 sampai 24 bulan
§  Naik turun tangga.
§  Menyusun 6 kotak.
§  Menunjuk garis di kertas atau pasir.
g.      2 sampai 3 tahun
§  Belajar melompat, memanjat dengan 1 kaki.
§  Membuat jembatan dengan 3 kotak.
§  Menggambar lingkungan.
h.      3 sampai 4 tahun
§  Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga.
§  Berjalan pada jari kaki.
§  Menggambar garis silang.
§  Mengenal 2 atau 3 warna.
§  Banyak bertanya.
i.        4 sampai 5 tahun
§  Melompat dan menari
§  Menggambar orang berdiri dari kepala, lengan, badan.
§  Menggambar segi empat dan segi tiga.
§  Pandai berbicara.
§  Mengenal 4 warna.
2.      Pendidikan / Stimulasi yang perlu diberikan :
a.       Akademik sederhana, pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung.
b.      Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat.
c.       Menyanyi, menggambar.
d.      Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman.
e.       Bahasa : bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucap syair sederhana.
f.       Membuat permainan dari kertas.
g.      Bermain musik.
h.      Mengenal tugas atau larangan.
i.        Aktifitas sehari-hari (makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang air kencing dan besar)

2.2        Konsep DDTK
2.2.1 Pengertian
Deteksi Dini Tumbuh adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.
Deteksi Dini Perkembangan adalah kegiatan/pemeriksaan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
2.2.2  Jenis Deteksi Dini Tumbuh Kembang
a.       Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
b.      Deteksi dini perkembangan
c.       Deteksi dini penyimpangan mental emosional
2.2.3  Alat Yang Diperlukan
-          Lembar formulir DDTK
-          Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan test dan penilaian.
2.2.4  Prosedur DDTK terdiri dari 2 tahap :
a.      Tahap Pertama
Secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia :
a)      3 – 6 bulan
b)      9 – 12 bulan
c)      18 – 24 bulan
d)     3 tahun
e)      4 tahun
f)       5 tahun
b.    Tahap Kedua
Dilakukan pada anak yang dicurigai adanya hambatan perkembangan kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik lengkap.

2.2.5  Instrumen Tumbuh Kembang Anak
a.       Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
-     Jadwal :
3, 6, 9....24, 30....72 bulan
-     Pelaksana :
Tenaga kesehatan, guru TK, dan petugas terlatih.
-     Alat / Instrumen :
1.      Formulir
2.      Alat Bantu
-     Cara :
1.      Tentukan umur
2.      Pilih formulir sesuai umur bayi
3.      Beritahukan pada ibu agar tidak ragu–ragu dalam menjawab pertanyaan
-     Interpretasi :
1.      Hitung berapa jumlah jawaban “YA”
2.      Jawaban “TIDAK”           Perlu dirinci
-     Intervensi :
1.      S (YA = 9 – 10)
2.      M (YA = 7 – 8)
3.      P (YA = < 6)

b.      Tes Daya Dengar (TDD)
-     Tujuan :
Menemukan gangguan pendengaran sejak dini, agar dapat segera ditindak lanjuti untuk tingkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak.
-     Jadwal :
1.      Tiap 3 bulan pada bayi umur < 12 bulan
2.      Tiap 6 bulan umur 12 bulan ke atas
-     Pelaksana :
1.      Tenaga Kesehatan
2.      Guru TK
3.      PADU (Pusat Pendidikan Anak Dini Usia)
4.      Petugas Terlatih
-     Cara :
1.      Tentukan Umur
2.      Pilih formulir yang sesuai
3.      Anak < 24 bulan      ditanyakan pada orang tua jika jawaban “YA” bila bisa melakukan 1 bulan terakhir, jawaban “TIDAK” bila anak tidak bisa melakukan 1 bulan terakhir.
Anak > 24 bulan        pertanyaan yang ditujukan pada orang tua untuk dikerjakan anak
-     Interpretasi :
Mengalami kemungkinan gangguan pendengaran (ada 1 atau > jawaban tidak) cacat
-     Intervensi :
Tindak lanjut sesuai buku paduan, rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi.

c.       Tes Daya Lihat (TDL)
-     Tujuan :
Deteksi dini kelainan daya lihat agar dapat segera ditanggulangi sehingga kesempatan memperoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih.
-     Jadwal :
Tiap 6 bulan (3 – 6 tahun)
-     Pelaksana :
1.      Tenaga Kesehatan
2.      Guru TK
3.      PADU
4.      Petugas Terlatih
-     Alat :
1.      Ruangan yang bersih
2.      2 kursi
3.      Poster “E”
4.      Alat penunjuk
-     Cara :
1.      Pilih ruangan bersih, tenang, penyinaran baik
2.      Gantungkan poster “E” setinggi mata anak
3.      Letakkan kursi sejauh 3 meter
4.      Letakkan kursi untuk pemeriksa
5.      Tunjukkan huruf “E” yang ada di poster, perintahkan anak untuk mengarahkan kartu “E” yang dipegangnya sesuai dengan kartu “E” yang ada pada poster.
6.      Tutup mata bergantian
7.      Beri pujian
8.      Tulis baris “E” terkecil yang bisa dilihat
-     Interpretasi :
Kemungkinan mengalami gangguan penglihatan bila tidak bisa melihat baris ke 3 pada kartu “E”
-     Intervensi :
Minta anak datang lagi
Bila tetap          rujuk
d.      KMME (Kuesioner Masalah Mental Emosional)
-     Tujuan :
Deteksi dini penyimpangan masalah mental emosional pada anak pra sekolah
-     Jadwal :
Tiap 6 bulan pada anak umur 36 – 72 bulan
-     Alat :
KMME
-     Cara :
1.      Tanyakan secara jelas, satu persatu pada orang tua
2.      Catat jumlah jawaban “YA”
-     Interpretasi :
Bila ada jawaban “YA”    kemungkinan +
-     Intervensi :
1.      Bila ada jawaban “YA” beri konseling pada orang tua dengan buku pedoman pola asuh anak yang mendukung perkembangan. Lakukan evaluasi 3 bulan → tetap → rujuk.
2.      Bila jawaban “YA” 2 / > → rujuk
e.       CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)
-          Tujuan :
Deteksi dini autis pada anak umur 18 – 36 bulan
-          Jadwal :
Atas indikasi ada keluhan dari orang tua/pengasuh/guru TK  mengenai :
1.      Keterlambatan bicara
2.      Gangguan komunikasi / interaksi sosial
3.      Perilaku berulang–ulang
-          Alat :
CHAT CARDS
-          Cara :
1.      Ajukan pertanyaan dengan lambat, dan jelas pada orang tua
2.      Lakukan pengamatan kemampuan anak
3.      Catat
-          Interpretasi :
1.      Resiko tinggi menderita autis → tidak pada A3, A7, B2, B3, B4
2.      Resiko rendah menderita autis → tidak A7 dan B4
3.      Kemungkinan gangguan pendengaran → “TIDAK” jumlahnya 3 pada A1 – A4, A6, A8, A9, B1, B5
4.      Anak dalam batas normal, bila tidak dalam kategori 1, 2, 3
-          Intervensi :
Bila anak resiko menderita autis dan kemungkinan ada gangguan perkembangan → rujuk ke RS yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa / tumbuh kembang anak
f.       GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas)
-          Tujuan :
Deteksi Dini anak adanya gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
-          Jadwal :
Atas indikasi ada keluhan dari orang tua / pengasuh / guru TK mengenai :
1.      Anak tidak bisa duduk tenang
2.      Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah
3.      Perubahan suasana hati yang mendadak / impulsif
-          Alat :
Formulir GPPH
-          Cara :
1.      Ajukan pertanyaan
2.      Lakukan pengamatan
3.      Keadaan diamati pada anak dimanapun dia berada
4.      Catat
-          Interpretasi :
Beri nilai
0 → tidak ditemukan
1→ kadang – kadang
2 → sering ditemukan
3 → selalu ada
-          Intervensi :
Bila total 13 → uji ulang 1 bulan lagi
Anak dengan GPPH → perlu dirujuk ke RS

2.3        Konsep Manajemen Kebidanan  Varney
I.    PENGKAJIAN
Untuk mengetahui kapan dimulai dilakukan pengkajian pada klien
 
Tanggal  :
Jam         : 

A.   Data Subjektif

1.      Biodata
Anak
Nama Anak       :  untuk mengenal, memanggil, dan  menghindari terjadinya kekeliruan.
Usia                   : untuk mengetahui penilaian tumbuh kembang anak yang akan dilakukan pada umur tersebut.
Jenis Kelamin    : untuk mencocokkan identitas sesuai nama bayi, serta menghindari kekeliruan bila terjadi kesamaan nama dengan bayi lain.
Anak ke             : untuk mengetahui paritas dari orang tua
Orang Tua
Nama                 :  untuk mengenal/memanggil klien, serta sebagai penanggung jawab terhadap anak.
Umur                 :  untuk mengetahui umur dari ibu serta suami.
Suku                  : untuk mengetahui dari suku mana ibu dan suami berasal dan menentukan cara pendekatan serta pemberian asuhan kepada anak.
Agama               : untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang dianutnya dan mengenali hal-hal yang berkaitan dengan masalah asuhan kebidanan
Pendidikan        : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam memberikan asuhan.
Pekerjaan           : jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat keadaan ekonomi keluarga juga dapat mempengaruhi kesehatan.
Penghasilan       : mengetahui taraf hidup ekonomi dan berkaitan dengan status gizi pada anak.
Alamat              :       untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.
2.     Alasan Datang
Untuk mengetahui alasan ibu datang ke puskesmas.
3.     Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui bagaimana kondisi anak.
4.     Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui apakah anak sekarang menderita suatu penyakit.
5.     Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Untuk mengetahui apakah anak pernah menderita penyakit menurun atau menular yang dapat mempengaruhi perkembangannya sekarang.
6.     Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui adakah penyakit menurun atau menular yang diderita anggota keluarga yang bisa mempengaruhi kesehatan anak dan adakah keturunan kembar dalam keluarga.
7.     Riwayat Prenatal, Natal, Postnatal dan Neonatal
a.      Prenatal
Ditanyakan pada ibu ini kehamilan ke berapa, keluhan ibu pada saat hamil ini, periksa ke mana dan sudah berapa kali periksa, mendapat obat apa saja setelah periksa.
b.      Natal
Ditanyakan pada ibu melahirkan dimana, ditolong siapa, bagaimana caranya serta penyulit yang dialami sewaktu ibu melahirkan.
c.      Postnatal
Ditanyakan pada ibu mengeluarkan darah yang bagaimana, seberapa banyak, , ada luka jahitan.
d.     Neonatal
Ditanyakan pada ibu tentang jenis kelamin, berat badan, panjang badan bayi yang dilahirkan.
8.     Riwayat Imunisasi
Untuk mengetahui imunisasi apa saja yang telah didapat oleh bayi.
9.     Pola Kebiasaan Sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana pola nutrisi, eliminasi, istirahat, aktivitas, personal hygiene.
10.  Riwayat Psikososial dan Budaya
a.      Psikologi
Bagaimana respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran anaknya
b.      Sosial
Apakah hubungan ibu dengan suami, keluarga serta petugas kesehatan baik atau tidak.
c.      Budaya
Untuk mengetahui tradisi yang dianut keluarga yang merugikan termasuk pantang makanan, minum jamu dan kebiasaan berobat jika sakit.
11.   Riwayat Spiritual
Untuk mengetahui bagaimana sikap ibu terhadap agama yang diyakininya.

B. Data Objektif
1.     Pemeriksaan Umum
Keadaan umum    : baik
Kesadaran            : composmentis
Pernafasan           : normal (40 - 60 x/menit)
Nadi                     : normal (100 - 160 x/menit)
Suhu                     : normal (36,5 – 37,5 oC)
BB                       :  apakah berat badan anak dalam keadaan normal
TB                        :  apakah tinggi badan anak dalam keadaan normal
LILA                   :  lingkar lengan anak menentukan status gizi anak
LIKA                   :  apakah lingkar kepala anak dalam keadaan normal
2.    Pemeriksaan Fisik
a.       Inspeksi
Kepala           :  Simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut hitam, bersih
Wajah            :     Simetris, tidak kuning, tidak pucat
Mata              : Simetris, sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak pucat
Telinga           : Simetris, tidak ada serumen.
Hidung          : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada secret .
Mulut             : Simetris, bibir tidak kering, tidak ada labiochizis, tidak ada labiopalatochizis, lidah bersih.
Leher             : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran kelenjar limfe
Dada              : Simetris, tidak terlihat retraksi dada
Abdomen       : Bentuk normal, tidak kembung
Genetalia       : Bersih, tidak ada pengeluaran sekret
Ekstremitas         
Atas            : Pergerakan aktif, simertis, tidak ada polidaktil dan sindaktil
Bawah         : Pergerakan aktif, simetris, tidak ada polidaktil dan sindaktil
b.   Palpasi
Kepala           :  Tidak teraba benjolan abnormal.
Leher             : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba pembesaran kelenjar limfe, dan tidak teraba pembesaran vena jugularis.
Abdomen       : Tidak teraba benjolan abnormal
c.    Auskultasi
                                Dada              :  Tidak terdengar ronchi atau wheezing
d.   Perkusi    
Abdomen       : Tidak  kembung

3.    Pemeriksaan Penunjang
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
1.     Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panci tidak ikut dinilai
Gerak Halus
Ya
Tidak
2.     Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan ?
Gerak Kasar
Ya
Tidak
3.     Tanpa bantuan apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab tidak jika ia membutuhkan bantuan
Sosialisasi & kemandirian
Ya
Tidak
4.    Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan salah satu diantaranya
Bicara & bahasa
Ya
Tidak
5.    Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik
Gerak Kasar
Ya
Tidak
6.    Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 30 detik atau lebih
Gerak Kasar
Ya
Tidak
7.    Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali
Gerak Kasar
Ya
Tidak
8.    Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan
Sosialisasi & Kemandirian
Ya
Tidak
9.    Apakah anak dapat berjalan disepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
Gerak Kasar
Ya
Tidak
10.  Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
Gerak Halus
Ya
Tidak


II.      IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH
Dx    : An. “...“ Umur … dengan tumbuh kembang meragukan.
Ds    : Data yang diperoleh melalui anamnesa
Do    : Data hasil pemeriksaan petugas kesehatan yang menunjang diagnosa.

III. ANTISIPASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Untuk mengetahui masalah potensial yang mungkin terjadi dalam tumbuh kembang anak.


IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada masalah potensial yang terjadi (kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya).

V.  INTERVENSI 
Dx                   : An. “...” Umur ... dengan tumbuh kembang meragukan
Tujuan              : -  Perkembangan anak sesuai dengan usianya
-    Anak tumbuh dan berkembang tanpa ada hambatan
Kriteria Hasil   : Anak dapat melakukan semua tugas yang sesuai dengan usianya dengan baik
Intervensi         :
1.      Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dengan menggunakan metode DDTK.
R/ Ibu mengetahui tentang perkembangan anaknya terutama tentang keterlambatan yang harus segera ditangani.
2.      Jelaskan pada ibu tentang manfaat dari penilaian perkembangan dengan menggunakan metode DDTK.
R/ DDTK merupakan metode skrining terhadap kelainan perkembangan tumbuh kembang anak.
3.      Motivasi orang tua untuk tetap memberikan nutrisi yang sesuai usia anak
R/ Gizi baik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
4.      Sarankan ibu untuk segera kontrol bila terdapat kelainan-kelainan dalam perkembangannya
R/ Untuk deteksi dini adanya kelainan perkembangan
5.      Beritahu ibu tugas perkembangan selanjutnya
R/ Acuan untuk memberikan stimulus perkembangan
6.      Anjurkan ibu untuk menimbang BB anak setiap bulan di Posyandu terdekat
R/  BB merupakan monitor pertumbuhan anak

VI. IMPLEMENTASI
Implementasi yang dilaksanakan adalah mengacu pada intervensi yang telah dibuat serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pasien.

VII.EVALUASI
Dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan dan keberhasilan dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.




























BAB III
TINJAUAN KASUS

I.                   PENGKAJIAN
Hari/Tanggal   : Selasa, 11 Januari 2011
Jam                  : 09.30 WIB
A.     DATA SUBYEKTIF
1.           Biodata
-        Anak
Nama anak                        : An. “A”
Tempat & tanggal lahir     : Malang, 13 Agustus 2009
Usia                                   : 17 bulan
Jenis kelamin                     : Laki - laki
Anak ke                             : II
-        Orang Tua
Nama ibu               : Ny. “N”         Nama ayah      : Tn. “E”
Umur                     : 33 tahun        Umur               :  41 tahun
Agama                   : Islam             Agama             : Islam
Suku/ Bangsa        : Jawa              Suku/ Bangsa  : Jawa
Pendidikan                        : SMEA           Pendidikan      : SMA
Pekerjaan               : IRT                Pekerjaan         : Swasta
Penghasilan           :  -                    Penghasilan     : Rp. 750.000,00/bln
Alamat                  : Jl. MT Haryono 6 D no.921 
2.      Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan tumbuh kembang anaknya
3.           Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada anaknya.
4.           Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit menular maupun menurun. Ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit parah sampai opname. Ibu mengatakan anaknya pernah sakit pilek, batuk dan panas. Bila anak sakit ibu segera memeriksakan ke puskesmas dan sembuh setelah minum obat dari puskesmas.
5.           Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini anaknya sehat, tidak sakit apapun.
6.           Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari pihak keluarganya maupun suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti penyakit kuning, TBC, dan penyakit typoid. Serta dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti darah tinggi, kencing manis, jantung dan tidak ada riwayat kembar.
7.           Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
a.          Prenatal
Selama hamil kondisi ibu baik, pada bulan pertama kehamilan ibu mengalami mual muntah tapi mulai menghilang seiring bertambahnya usia kehamilan. Ibu mendapat vitamin, tambah darah dan kalk secara teratur dari Bidan. Ibu rutin memeriksakan kehamilannya kebidan.
b.      Natal
Ibu mengatakan melahirkan secara SC saat usia kehamilnya 8 bulan karena KPD dan letak lintang. Ibu melahirkan ditolong oleh dokter di RSU.
c.          Post Natal
Selama nifas tidak ada keluhan, ibu tidak demam. Ibu tidak mengalami perdarahan. Ibu mengeluarkan darah nifas selama 40 hari. Bekas jahitan operasi baik, tidak ada infeksi.
d.      Neonatal
Ibu mengatakan dalam waktu beberapa jam melahirkan, bayinya sudah bisa berak dan kencing. Tali pusat baik dan tidak terjadi perdarahan.
8.           Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan imunisasi anaknya lengkap.
9.        Pola Kebiasaan Sehari–Hari
a.       Nurtisi
Setiap hari makan 3-4 x sehari dengan komposisi nasi ± ½ centong dengan sayur dimakan habis dan lauk pauk. Anak masih minum ASI ± 4-5 x sehari.
b.      Eliminasi
BAB : 1 x/hari
BAK : 5-7 x/hari
c.       Istirahat
Anak tidur siang ± 2-3 jam. Tidur malam ± 8-9 jam.
d.      Aktivitas
Anak suka bermain dengan temannya dan dengan saudaranya didalam rumah. Siang hari kadang anak bermain tapi kadang tidak.
e.       Personal Hygiene
Anak mandi 2 x/hari, ganti baju tiap kali habis mandi, ganti celana dalam tiap kali kotor/basah.
10.      Riwayat Psikososial dan Budaya
a.       Psikologi
Ibu tampak senang menerima kelahiran anaknya. Anak diasuh oleh ibu dan ayah.
b.      Sosial
Ibu mengatakan hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga terjalin dengan baik juga dengan petugas kesehatan juga terjalin dengan baik.
c.       Budaya
Dalam keluarga masih melakukan selamatan 7 bulanan, tidak ada budaya pantang makanan, tidak pernah minum jamu, jika keluarga sakit selalu dibawa ke petugas kesehatan.


B.      DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum              : baik
Kesadaran                        : composmentis
Nadi                                 : 100 x / menit
Pernafasan                       : 34 x /menit
Suhu                                : 36,6oC
BB                                   : 7,1 kg
TB                                    : 79 cm
2.      Pemeriksaan Fisik
a.                   Inspeksi
Kepala             : Bentuk normal, rambut hitam, bersih
Muka               : Simetris, tidak pucat, tidak kuning.
Mata                : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva merah muda.
Hidung            : Bersih, tidak ada sekret
Gigi dan Mulut  : Bersih, tumbuh gigi susu, gigi tidak ada karies, lidah bersih
Leher               : Tidak terlihat adanya pembesaran pada kelenjar limfe, kelenjar tiroid, maupun vena jugularis.
Dada               : Simetris, tidak tampak retraksi dada
 Abdomen       : Bentuk normal, tidak tampak pembesaran hepar
Genetalia         : Bersih, tidak ada pengeluaran sekret
Ekstremitas   : Atas        : simetris, gerak aktif , tidak ada polidaktil dan sidaktil
Bawah    : simetris, gerakan aktif, tidak ada polidaktil dan sidaktil

b.            Palpasi
Kepala             : Tidak teraba benjolan abnormal
Leher               : tidak teraba pembekakan kelenjar tyroid, kelenjar limfe maupun vena jugularis.
Abdomen        : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan abnormal.
Ekstremitas     :  Atas     : tidak oedem
Bawah : tidak oedem
c.                   Auskultasi
Abdomen           : Bising usus (+)
d.            Perkusi
Abdomen           : tidak kembung
e.                   Perhitungan Umur anak
Tanggal Test   : 11 Januari 2011
Tanggal Lahir : 13 Agustus 2009
Perhitungan umur sebagai berikut :           2011 – 01 – 11
                                                                  2009 – 08 – 13 _
                                                                        1 -   4 -  29  
Jadi An “A” berumur 1 Tahun 5 Bulan
3.      Pemeriksaan Penunjang
a.       Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
1.   Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panci tidak ikut dinilai
Gerak Halus
Ya
Tidak
2.   Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan ?
Gerak Kasar
Ya
Tidak
3.   Tanpa bantuan apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab tidak jika ia membutuhkan bantuan
Sosialisasi & kemandirian
Ya
Tidak
4.   Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan salah satu diantaranya
Bicara & bahasa
Ya
Tidak
5.   Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik
Gerak Kasar
Ya
Tidak
6.   Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 30 detik atau lebih
Gerak Kasar
Ya
Tidak
7.   Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali
Gerak Kasar
Ya
Tidak
8.   Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan
Sosialisasi & Kemandirian
Ya
Tidak
9.   Apakah anak dapat berjalan disepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
Gerak Kasar
Ya
Tidak
10. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
Gerak Halus
Ya
Tidak

II.                IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH
Dx       : Anak “A” Usia 17 bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan
Ds        : Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada anaknya
Do       :  Keadaan Umum       : baik
Kesadaran                : composmentis
Nadi                         : 100 x / menit
Pernafasan                : 34 x /menit
Suhu                         : 36,6oC
BB                            : 7,1 kg
TB                            : 79 cm
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan :
-    Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
Tidak terdapat kegagalan dalam KPSP

III.             ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-
IV.             IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V.                INTERVENSI
Dx       : Anak “A” Usia 17 bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan
Tujuan             : - Perkembangan anak sesuai dengan usianya
-    Anak tumbuh dan berkembang tanpa ada hambatan
Kriterial Hasil  : Anak dapat melakukan semua tugas yang sesuai dengan usianya dengan baik
.Intervensi
1.      Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dengan menggunakan metode DDTK
R/ Ibu mengetahui tentang perkembangan anaknya terutama tentang keterlambatan yang harus segera ditangani
2.      Jelaskan pada ibu tentang manfaat dari penilaian perkembangan dengan menggunakan metode DDTK
R/ DDTK merupakan metode skrining terhadap kelainan perkembangan tumbuh kembang anak
3.      Motivasi orang tua untuk tetap memberikan nutrisi yang sesuai usia anak
R/ Gizi baik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
4.      Motivasi orang tua untuk tetap melatih motorik kasar anak
R/ Latihan yang terus diberikan akan membantu merpercepat kemajuan perkembangan anak
5.      Sarankan ibu untuk segera kontrol bila terdapat kelainan - kelainan dalam perkembangannya
R/ Untuk deteksi dini adanya kelainan perkembangan
6.      Beritahu ibu tugas perkembangan selanjutnya
R/ Acuan untuk memberikan stimulus perkembangan
7.      Anjurkan ibu untuk menimbang BB anak setiap bulan di Posyandu terdekat
R/  BB merupakan monitor pertumbuhan anak

VI.             IMPLEMENTASI
Dx       : Anak “A” Usia 17 bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan
Implementasi :
1.      Menjelaskan hasil pemeriksaan pada orang tua anak yaitu dari hasil pemeriksaan dengan metode DDTK dapat diketahui bahwa masih terdapat  beberapa point motorik kasar yang tertinggal dalam penilaian Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
2.      Menjelaskan pada ibu tentang manfaat dari penilaian perkembangan dengan menggunakan metode DDTK yang sangat diperlukan karena apabila ada keterlambatan perkembangan dapat segera dikonsultasikan dan segera dapat dilakukan penanganan dengan cepat.
3.      Memotivasi orang tua untuk tetap memberikan nutrisi yang sesuai dengan usia anak supaya anak mendapat gizi dan nutrisi yang baik untuk proses perkembangannya.
4.      Memotivasi orang tua untuk tetap melatih motorik kasar anak agar dapat mencapai tingkat perkembangan yang sesuai dengan usianya.
5.      Menyarankan ibu untuk segera kontrol bila terdapat kelainan–kelainan dalam perkembangan anak supaya ibu bisa mengerti dan tahu apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan apa yang terjadi pada anaknya.
6.      Memberitahu ibu tugas perkembangan selanjutnya yaitu :
-          Jika kita menggelindingkan bola ke anak, maka anak dapat menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anak.
-          Anak dapat memegang sendiri cangkir/gelasdan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah.
7.      Menganjurkan ibu untuk menimbang berat badan anaknya setiap bulan untuk memonitor pertumbuhan anak.

VII.          EVALUASI
Tanggal           : 11 Januari 2011
Jam                  : 10.00 WIB
Dx                   : Anak “A” Usia 17 bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan
S                      : Ibu mengatakan agak khawatir setelah mengetahui hasil pemeriksaan perkembangan anaknya
O                     : Anak dapat melakukan hampir dari semua perintah yang diberikan
A                     : Anak “A” Usia 17 bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan
P                      : -  mengingatkan pada ibu untuk kembali kontrol 2 minggu lagi 
-    membagikan susu dan biscuit
-    persiapan pasien pulang




BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Anak “A” usia 17 bulan ditemukan bahwa anak sekarang dalam keadaan sehat. Dalam penilaian didapatkan hasil masih terdapat kegagalan pada beberapa point penilaian KPSP. Sehingga setelah melakukan pengkajian dari data subyektif dan obyektif melalui tahap pengumpulan data dengan wawancara observasi, pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosa yaitu Anak ”A” usia 17 bulan dengan tumbuh kembang meragukan, tidak ada kesenjangan teori dengan prakteknya, terbukti semua anamnesa sudah terkaji dengan baik.
Dalam identifikasi masalah tidak ditemukan masalah yang dialami klien. Pada masalah potensial tidak ditemukan suatu masalah sehingga dalam identifikasi kebutuhan segera tidak memerlukan tindakan segera.
Setelah diketahui diagnosa pada langkah berikutnya yaitu intervensi didapatkan penulis mengintervensi sesuai apa yang dibutuhkan klien, pada dasarnya intervensi yang disusun sesuai dengan penatalaksanaan pada umumnya. Dan pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek.
Setelah merencanakan dalam langkah berikutnya yaitu implementasi telah dilakukan tindakan sesuai protap dan kebutuhan klien serta senantiasa menghargai klien sehingga hubungan antara petugas dan klien terjalin dengan baik, dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek. Pada langkah terakhir yaitu evaluasi petugas melakukan penilaian kembali dengan wawancara serta observasi keadaan klien dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.









BAB V
PENUTUP

5.1       Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Anak “A” Usia 17 bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan, penulis menyimpulkan:
1.      Pada pengkajian data asuhan yang diberikan sudah komprehensif  untuk dapat menegakkan diagnosa.
2.      Pada identifikasi masalah/diagnosa asuhan yang diberikan  sudah sesuai komprehensif dan dapat menegakkan diagnosa.
3.      Pada identifikasi masalah potensial juga dilakukan sesuai komprehensif dan langkah ini tidak muncul masalah potensial.
4.      Pada Identifikasi kebutuhan segera tidak dilakukan dengan komprehansif karena dalam kasus ini tidak memerlukan kebutuhan yang segera.
5.      Pada intervensi/perencanaan asuahan yang diberikan sudah dilakukan sesuai komprehansif  dan menyeluruh sesuai dengan teori dan praktek.
6.      Pada implementasi/pelaksanaan asuhan sudah dilakukan sesuai komprehansif dan menyeluruh sesuai dengan teori dan praktek.
7.      Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan komprehensif.
Data yang diperoleh  pada asuhan kebidanan ini yaitu dari hasil wawancara dan observasi langsung.

5.2       Saran
5.2.1 Bagi Petugas
1.   Perlu ditingkatkan kerjasama yang baik antara pasien, keluarga pasien, serta paramedis dalam proses asuhan kebidanan agar pelayanan kebidanan bertambah baik.
2.   Dalam melakukan proses kebidanan perlu dilakukan asuhan secara menyeluruh agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
3.   Etika dan sopan santun diperhatikan dan diterapkan dalam menghadapi pasien maupun keluarga pasien agar mereka tidak cemas dan percaya pada petugas kesehatan.

5.2.2 Untuk Mahasiswa
Manggali ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa tentang masalah – masalah dan cara melakukan penilaian tumbuh kembang anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar