Selasa, 01 Januari 2013

Askeb ANC normal


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar  Belakang
        Masa  kehamilan  dimulai  dari  konsepsi  sampai  lahirnya  janin. Lamanya 280  hari  (40 minggu atau 9 bulan 10 hari)  dihitung  dari  hari  pertama  haid terakhir.  Kehamilan  melibatkan  perubahan  fisik  maupun  emosional  dari  ibu  serta  perubahan  sosial  di  dalam  keluarga. Pada  umumnya  kehamilan  berkembang  dangan  normal yang  dialami  ibu  serta  tumbuh  kembang  janin, juga  mendeteksi  serta penatalaksanaan  setiap  kondisi  yang  tidak  normal. Pada  umumnya  kehamilan  dengan  normal  dan menghasilkan  kelahiran  bayi  yang  sehat  dan  cukup  bulan  melalui  jalan  lahir  namun  kadang  tidak  sesuai  dengan  yang  diharapkan (Wiknjosastro, 2005:125).    
Pada  kehamilan  terdapat  perubahan  seluruh  tubuh  wanita, khususnya  pada  alat  genetalia  aksterna  dan  interna  dan  pada  payudara. Dalam  hal  ini  hormon  somatomammotropin, estrogen  dan  progesteron  mempunyai  peranan  penting. Perubahan-perubahan  yang  terjadi  tidak  hanya  secara  fisik  namun  juga  secara  psikis. Wanita  menjadi  rentan  dan  perlu  pengawasan  agar  kehamilannya  dapat  berjalan  dengan  baik  dan  normal (Salmah, 2006: 24).       
Tidak  hanya  calon  ibu  yang  mengalami  perubahan  fisik  maupun  psikologis, janin  di  dalam  rahim  juga  mengalami  perubahan, perubahan  yang  di  maksud  adalah  perubahan  letak  janin. Selama  janin  berada  di  dalam  rahim, janin  melakukan  sejumlah  aktivitas  sesuai  perkembangan  kemampuannya  dari  bulan  ke  bulan. Karena  itu, letak  janin  berubah-ubah. Tubuhnya  yang  kecil  dan  ruang  di  dalam  rahim  yang  luas  memungkinkan  ia  berakrobat  bak  pemain  sirkus (Salmah, 2006).                                                                                                                                                                                                                                    
Dengan  menganggap  semua  ibu  memiliki  resiko  tinggi  maka  dilakukan  pengawasan  kehamilan  atau  yang  dikenal  dengan  ANC (Antenatal  Care). Dengan usaha  ini  ternyata  angka  mortalitas  serta  morbiditas  ibu  dan  bayi  jelas  menurun.  Sedapat  mungkin  wanita  tersebut  diberi  pengertian  sedikit  tentang  kehamilan  serta  menyelamatkan  ibu  dan  anak  dalam  kehamilan, persalinan  dan   masa  nifas (Salmah, 2006: 28).
Ini  berarti  dalam  antenatal  care harus  diusahakan  agar  wanita  hamil  sampai  akhir  kehamilannya  sekurang-kurangnya  harus  semuanya  sehat  atau  lebih  sehat, dan  jika  ada  kelainan  harus  dideteksi  secara  dini  dan  ditangani. Oleh  karena  itu  tenaga  kesehatan, khususnya  bidan, harus  terampil  dan  kompeten  dalam  memberikan  asuhan  antenatal  pada  ibu  hamil (Saifuddin, 2002: 88).

1.2  Tujuan
       1.2.1.  Tujuan  Umum
Setelah  melakukan  PKK  II  diharapkan mahasiswa  mampu  melaksanakan  asuhan  kebidanan pada  Ny “L” GIII PI00I AbI00 usia kehamilan 27 – 28 minggu janin tunggal, hidup, intra uterin dengan kehamilan normal secara  komprehensif  pada  klien.

       1.2.2. Tujuan  Khusus
                 Mahasiwa  mampu  :
1.      Mahasiswa dapat memahami tinjauan teori tentang kehamilan fisiologis dan melakukan pengkajian pada Ny “L” GIII PI00I AbI00 usia kehamilan 27 – 28 minggu janin tunggal, hidup, intra uterin dengan kehamilan normal.
2.      Menegakkan diagnosa kebidanan dan mengidentifikasi masalah-masalah berdasarkan data subyektif dan obyektif.
3.      Mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi.
4.      Menentukan kebutuhan segera atas diagnosa yang telah diambil.
5.      Merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk menangani kasus sesuai dengan diagnosa dan masalah yang ada.
6.      Melaksanakan dari rencana yang telah dilakukan.
7.      Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan.

1.3    Manfaat
a.       Mahasiswa dapat memahami tentang kehamilan normal.
b.      Memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan kehamilan normal.
c.       Mengevaluasi institusi dalam pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standart pelayanan operasional yang telah ditetapkan.

1.4    Metode Penulisan
Adapun tata cara yang digunakan dalam pengumpulan data, antara lain :
a.       Wawancara
Dengan melakukan tanya jawab langsung kepada klien maupun keluarga.
b.      Observasi
Dengan melakukan pengamatan langsung dan melihat tindakan yang dilakukan untuk pasien.
c.       Praktek Langsung
Dengan melakukan tindakan yang dilakukan kepada klien secara langsung.
d.      Studi Dokumen
Dengan melihat rekam medik klien yang meliputi catatan kesehatan klien dan terapi yang diberikan pada klien.
e.       Studi Pustaka
Dengan melihat pada teori-teori yang mengacu pada kasus yang relevan.

1.5    Sistematika Penulisan
BAB I       : Berisi Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang, Tujuan, Manfaat, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.
BAB II      : Berisi tinjauan teori yang terdiri dari kehamilan fisiologis, kehamilan resiko tinggi, dan konsep kebidanan Manajemen Varney.
BAB III    : Berisi tinjauan kasus yang berisikan pengkajian data, identifikasi masalah dan diagnosa, antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV    : Pembahasan yang berisi kesenjangan antara teori dengan kasus / praktek lapangan.
BAB V      : penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA


BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1  Kehamilan
2.2.1        Pengertian
Kehamilan adalah pertemuan sel sperma dengan ovum yang diikuti dengan nidasi atau konsepsi yang diikuti dengan nidasi (Manuaba, 2000: 98).
            Kehamilan adalah masa mulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya 280 hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari) dihitung dengan hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002: 80).
            Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (42 minggu) (Wiknjosastro, 2005: 125).

2.2.2        Etiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagian dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopii (Wiknjosastro, 2005: 125).
Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah untuk dimasuki, masuklah 1 sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilisasi) (Wiknjosastro, 2005: 125).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai bergerak (oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai dengan nidasi diperlukan waktu ± 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat makanan bagi mudgah dan janin, dipersiapkan plasenta. Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Wiknjosastro, 2005: 125).

2.2.3        Tanda-tanda Kehamilan
2.2.3.1  Tanda-tanda presumtif
·         Amenore (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TP), yang dihitung dengan menggunakan rumus dari Naegle: TP = (HPHT + 7) dan (bulan HT + 3) (Manuaba, 2000: 98).       
·         Mual dan muntah (nausea and vomiting)
Mual dan muntah biasa terjadi mulai kehamilan 2-8 minggu. Penyebab mual muntah ini masih belum diketahui tetapi mungkin karena perubahan hormonal HCG, perubahan emosi ambivalen, penolakan kehamilan (Salmah, 2006: 71).   
·         Mengidam (ingin makanan khusus)
Terjadi peningkatan hormone esterogen dalam tubuh ibu sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat dan vaskularisasi. Hal ini menyebabkan terjadinya hipersalivasi selain itu ibu menjadi malas menelan karena emesis (Salmah, 2006: 71).  
·         Tidak tahan suatu bau-bauan
·         Pingsan
Hal ini terjadi karena adanya gangguan vasomotor/ hormonal. Bila tejadi pada sebelum kehamilan mungkin akibat bendungan vena pada tungkai. Hal ini akan hilang setelah 16 minggu   (Salmah, 2006: 72).
·         Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali   (Salmah, 2006: 72).
·         Lelah (fatigue)
Sulit untuk diterangkan mungkin karena adanya peningkatan hormone progesterone, esterogen dan HCG (Salmah, 2006: 72).
·         Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh esterogen dan progesterone yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae. Glandula Montgomeri tampak lebih jelas (Wiknjosastro, 2005: 126).
·         Sering miksi
Hal ini terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada trimester ke II pada umumnya keluhan ini mulai menghilang karena uterus yang mulai membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester gejala bias timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kemih (Wiknjosastro, 2005: 126).
·         Konstipasi/obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormone steroid (Wiknjosastro, 2005: 126).
·         Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi dahi dan hidung kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mammae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula linea nigra di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (=linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh hormone kortiko-steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro, 2005: 126).
·         Epulish
Karena suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada bulan pertama (Wiknjosastro, 2005: 126).
·         Pemekaran vena-vena (varises)
Selain karena herediter, juga karena dinding otot polos vana melebar, akibat hormonal. Pembesaran uterus dan akibat travitasi bumi sehingga menekan vena-vena (Salmah, 2006: 73).



2.2.3.2  Tanda-tanda kemungkinan hamil
·         Tanda Hegar
Terjadi karena SBR (Segmen Bawah Rahim) melunak sehingga seolah olah serviks terpisah dari rahim (Manuaba, 2000: 99).
·         Tanda Chadwick
Vulva dan vagina akibat hormone esterogen mengalami perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi yang mengakibatkan vagina dan vulva menjadi tampak lebih merah, agak kebiruan (livide) (Wiknjosastro, 2005: 95).
·         Tanda Piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut (Wiknjosastro, 2005: 126).
·         Braxton Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton Hicks tidak ditemukan (Wiknjosastro, 2005: 127).
·         Teraba Ballotment
·         Reaksi kehamilan positif
Ada beberapa macam reaksi seperti reaksi Galli Mainini, reaksi Friedman, reaksi Asheim-Zondek, dan reaksi imunologik, yang telah sering kita ketahui adalah reaksi imunologik yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya hormone HCG dalam kencing. Keuntungannya lebih cepat, akurat dan dengan titer yang rendah reaksi telah positif (Wiknjosastro, 2005: 128).

2.2.3.3  Tanda pasti hamil (tanda positif)
-          Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa/ diraba, juga bagian-bagian janin
Umumnya dapat dirasakan oleh ibu pada saat usia kehamilan 18 minggu pada primigravida, sedangkan pada multigravida pada kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2005: 129).
-          Denyut jantung janin:
-          Didengar dengan stetoskop-mooral Laennec (pada usia kehamilan 18-20 minggu)
-          Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
-          Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
·         Dilihat pada USG
-          Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen (Wiknjosastro, 2005: 129).

2.2.4        Jenis Abortus Berdasarkan Usia Kehamilan
No
Jenis
Usia Kehamilan
Berat Janin
1.
Abortus Iminens
(hasil konsepsi masih didalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks)
< 16 minggu Hasil konsepsi masih embrio dan plasentasi belum selesai
Hasil konsepsi masih embrio dan plasentasi belum selesai
2.
Abortus insipiens
(hasil konsepsi masih didalam uterus, dan ada dilatasi serviks)
< 16 minggu
Hasil konsepsi masih embrio dan plasentasi belum selesai
3.
Abortus Inkompletus
(hasil konsepsi sudah keluar tapi masih ada sisa yang tertinggal di dalam uterus)
< 16 minggu
Hasil konsepsi masih embrio dan plasentasi belum selesai
4.
Abortus Kompletus
(hasil konsepsi sudah keluar semua, perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup dan uterus telah mengecil)
< 16 minggu
Hasil konsepsi masih embrio dan plasentasi belum selesai
5.
Imaturus
(janin tidak dapat hidup di luar kandungan)
16-28 minggu
< 1000 gram
6.
Prematurus
28-37 minggu
1000-2500 gram
7.
Aterm
38- 40 minggu
> 2500 gram
8.
Postdate
> 42 minggu

(Wiknjosastro, 2005: 225)

2.2.5        Score Puji Rohjati
Untuk melakukan screening atau deteksi dini ibu beresiko tinggi dapat digunakan Score Puji Rohjati. Dimana dengan Score Puji Rohjati ini kita dapat merencanakan persalinan ibu pada kehamilan sekarang. Ibu hamil dengan score 6 atau lebih, dianjurkan bersalin dengan tenaga kesehatan.
           
A. Keadaan Ibu Hamil
No
Keadaan Ibu Hamil
Tanggal Periksa
Skor







Skor awal ibu hamil
2
2
2
2
2
2
2
1
Hamil pertama terlalu muda/ tua
4







(≤ 16 th atau ≥ 35 th)







2
Hamil pertama terlalu lambat (≥ 4 th)
4






3
Anak terkecil 10 tahun atau lebih
4






4
Anak terkecil ≤ 2 th
4






5
Punya anak 4 atau lebih
4






6
Hamil pada umur ≥ 35 th
4






7
Tinggi badan ≤ 145 cm
4






8
Pernah gagal hamil
4






9
Pernah melahirkan dengan tindakan
4






10
Pernah Operasi Secar
8







SUB TOTAL A








B. Kondisi Ibu Hamil
11
Penyakit pada ibu








a. Kurang darah
4







b. Payah jantung
4







c. Tuberkulosa paru
4







d. Kencing manis
4







e. Malaria
4







f. Penyakit kronis lain
4






12
Bengkak pada muka/ tungkai
4






13
Kelainan letak janin
8






14
Hamil kembar 2 atau lebih
4






15
Hamil kembar air
4






16
Bayi mati dalam kandungan
4






17
Kehamilan lebih bulan
4






18
Perdarahan waktu hamil
8






19
Kejang-kejang pada hamil ≥ 7 bulan
8







Sub TOTAL B








SKOR IBU (Sub total A + B)







Apabila skor ibu 12 atau lebih dianjurkan bersalin di RS/ DSOG.


Penyuluhan Kehamilan/ Persalinan Aman- Rujukan Terencana
Kehamilan
Persalinan dengan Resiko
Jumlah Skor
Kel. Resiko
Perawatan
Rujukan
Tempat
Penolong
Rujukan
RDB
RDR
RTW
2
KRR
Bidan
Tidak dirujuk
Rumah Polindes
Bidan



6-10
KRT
Bidan Dokter
Bidan PKM
Polindes PKM/ RS
Bidan Dokter



≥ 12
KRST
Dokter
Rumah Sakit
Rumah Sakit
Dokter




Keterangan:
KPR    : Kehamilan Resiko Rendah
KRT    : Kehamilan Resiko Tinggi
KRST  : Kehamilan Resiko Sangat Tinggi

2.2.6        Beberapa Cara untuk Menentukan Tuanya Kehamilan dan BB Janin dalam Kandungan
1.      Dihitung dari tanggal haid terakhir
2.      Ditambah 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “feeling life” (quickening)
3.      Menurut Spiegelberg dengan jalan mengukur TFU dari simfisis, maka diperoleh:
22-28 minggu        24-25 cm diatas simpisis
28 minggu             26,7 cm diatas simfisis
30 minggu             29,5-30 cm diatas simfisis
32 minggu             29,5-30 cm diatas simfisis
34 minggu             31 cm diatas simfisis
36 minggu             32 cm diata ssimfisis
38 minggu             33 cm diatas simfisis
40 minggu             37,7 cm diatas simfisis
4.      Menurut MC Donald adalah modifikasi Spiegelberg yaitu jarak fundus-simfisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan (Salmah, 2006: 32).

2.2.7        Cara Menghitung TBJ (Taksiran Berat Janin)
1.      Kepala belum masuk PAP
TBJ = (TFU – 13) x 155
2.      Kepala merapat PAP
TBJ = (TFU – 12) x 155
3.      Kepala sudah masuk PAP
TBJ = (TFU – 11) x 155

2.2.8        Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil sedikitnya memerlukan 4 kali kunjungan selama periode antenatal:
-    Satu kali kunjungan selama trimester I (sebelum 14 minggu)
-    Satu kali kunjungan selama trimester II (antara minggu 14-28)
-    Dua kali kunjungan selama trimester III (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36) (Saifuddin, 2002).

2.2.9        Diagnosa Kehamilan

G__  P__ __ __ __  Ab__ __ __
 


  1       2    3    4    5       6    7    8

Keterangan:
1 : Gravida
2 : Aterm
3 : Prematur
4 : Imatur
5 : Hidup
6 : Abortus
7 : Mola Hidatidosa
8 : Kehamilan ektopik


2.2 Konsep Managemen Asuhan Kebidanan Varney
             I.      PENGKAJIAN
Tanggal           :           Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan    pengkajian pada klien.
Jam                  :          
No. RM           : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain dalam suatu ruangan.

A.    Data Subyektif
1.      Biodata
Nama            : nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan menghindari terjadinya kekeliruan. (Christina, 2000 :41)
Umur            : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana kehamilan normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang dari 35 tahun.
Agama          : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan. (Depkes RI, 2002:14)
Suku             : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan menentukan cara pendekatan serta pemberian asuhan.
Pendidikan   : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam memberikan asuhan.
Pekerjaan      : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi klien dan apakah pekerjaan ibu / suami dapat mempengaruhi kesehatan klien / tidak.
Penghasilan  : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi kesehatan klien.
Alamat         : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.
2.      Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3.      Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian. Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk mengontrol kehamilan ibu.
4.      Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun  tumor, serta untuk mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
5.      Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor.
6.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
§  Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis.
§  Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah, jiwa, asma.
§  Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.
(Manuaba, 2000:265)
7.      Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
-       Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
-       Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal / dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia adalah 25-32 hari.
-       Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid ini tetap.
-       Keluhan yang dirasakan.
-       Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
8.      Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
-       Jika lama menikah ≥ 4 tahun tetapi belum hamil bisa menyebabkan masalah pada kehamilannya (pre eklamsia), persalinan tidak lancar.
-       Lama menikah ≤ 2 tahun, sudah punya lebih dari 1anak, bahayanya perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi ibu masih lemah, bayi prematur, BBLR.
-       Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.
-       Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR.
9.      Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan yang dapat mempengaruhi kehamilan selanjutnya.
10.  Riwayat Kehamilan Sekarang
-          Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.
-          Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi gravida. Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28 minggu.
-          Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
-          Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan janin walupun diberikan pada kehamilan muda.
-          Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
-          Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya komplikasi.
11. Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan / tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
12. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a.       Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk menghindari kelebihan berat badan yang berlebihan.
b.      Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering kencing, hal ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar secara fisiologis dan pada akhir kehamilan biasanya ibu juga mengeluh sering kencing karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin. Perubahan hormonal mempengaruhi aktifitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin terhadap usus besar dan rektum.
c.       Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil, juga dianjurkan untuk tidur siang (Christina, 2000:168).
Jadawal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin (Manuaba, 2000:140).
d.      Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya (Christina, 2000:163).
e.       Personal Higiene
-       Rambut harus sering dicuci.
-       Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.
-       Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan nifas, sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila kurang kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
-       Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke belakang.
-       Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa tersembunyi kuman penyakit.
-       Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah terangsang dan badan terasa nyaman.
-       Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan celana dalam. (Christina, 2000:159-160)
13. Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya serta bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang kehamialn. Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat dan semua yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
14. Pola Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.

B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Umum
Keadaan umum           : Baik/cukup/lemah.
Kesadaran                   : Composmentis/apatis/samnolen.
Tinggi badan               : Normal > 145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
Berat badan sebelum hamil : Mengetahui perubahan berat badan sebelum hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau penurunan berat badan.
Berat badan sekarang  : Selama kehamilan TM II dan III pertambahan berat badan ± 0,5 kg perminggu. Hingga akhir kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
Lingkar lengan atas  : Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yang kurang baik / buruk, sehingga ia beresiko untuk melahirkan BBLR
Tekanan darah          : 110/70- 130/90 mmHg
Pernapasan               : 16-24 x/menit Nadi      : 60-80 x/menit
Jika denyut nadi ibu 100 x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami salah satu atau lebih keluhan sbb:
-          tegang, ketakutan atau cemas akibat masalah tertentu
-          perdarahan hebat
-          anemia
-          sakit/demam
-          gangguan tyroid
-          gangguan jantung
-          penggunaan obat
Temperatur                  : 36,1-37,6oC
2.      Pemeriksaan fisik
a.       Inspeksi
Rambut     : Untuk mengetahui bersih, berwarna hitam, tidak mudah rontok. Rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi/ kelainan tertentu.
Kepala       : Untuk mengetahui kebersihan, adakah benjolan yang abnormal.
Wajah        : Untuk mengetahui apakah ibu pucat, terdapat cloasma gravidarium , tidak oedema.
Mata          : Untuk mengetahui sklera tidak kuning, konjungtiva tidak pucat. Konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat menandakan anemia. Sklera berwarna putih, bila kuning menandakan terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada conjungtivitis.
Telinga      : Untuk mengetahui simetris, tidak ada secret, tidak  ada serumen, pendengaran baik.
Hidung      : Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada perdarahan yang keluar dari telinga, tidak ada sekret.
Mulut        : Bibir tidak pucat, tidak kering, tidak  pecah-pecah, tidak ada stomatitis, lidah bersih, tidak ada gigi berlubang, tidak ada caries gigi.
                     Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan gingitivis yang mengandung pembuluh darah dan mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut agar terlihat bersih (Sarwono, 2007:405)
                     Adanya caries gigi yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saat hamil sering terjadi caries yang berkaitan dengan emesis, hiperemesis gravidarium. Adanya kerusakan gigi dapat menjadi sumber infeksi. (Manuaba, 2000:140)
Leher         : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
-    Dalam kehamilan biasanya kelenjar tyroid mengalami hiperfungsi dan kadang disertai pembesaran ringan. Metabolisme basal dapat meningkat 15-25 % walaupun tampak gejala-gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi glandula tyroid namun wanita hamil itu tidak menderita hypertyroidismus. (Wiknjosastro, 2005:256)
-    Bila terdapat pembesaran kelenjar limfe mungkin disebabkan oleh berbagai penyakit, misalnya peradangan akut / kronis di kepala, orofaring, kulit kepala / daerah leher, selain itu kemungkinan terjadi TBC, sifilis.
-    Bila terdapat pembendungan vena jugularis, menandakan adanya kelainan cardiovaskuler, kemungkinan besar ibu mengidap penyakit jantung.
Dada         : Simetris, pernafasan spontan, payudara tegang, ada hiperpigmentasi pada areola mamae, putting susu umumnya menonjol.
Abdomen  : Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan, umumnya ada striae lividae, ada linea nigra, tidak  ada bekas luka operasi.
Genetalia   : Bersih, tidak ada kelainan, tidak ada varices, tidak oedema, tidak terdapat fluor albus, tidak terdapat condilomata
Anus          : Bersih, tidak ada haemoroid.
Ekstermitas  :
- Atas     : Simetris, pergerakan bebas, tidak terdapat oedema,  tidak pucat pada kuku jari.
- Bawah  : Simetris, pergerakan bebas, tidak ada oedema, tidak terdapat varices.
Integumen : Bersih, lembab, turgor kulit baik.
b.      Palpasi
Kepala       : Tidak teraba benjolan yang abnormal.
Leher         : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba pembesaran vena jugularis, tidak teraba pembesaran kelenjar limfe.
Payudara   : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, keluar colostrum.
Abdomen  :
Leopod I   : (untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan untuk mengetahui bagian janin yang berada di fundus).
Leopod II  : (untuk mengetahui letak punggung anak, sehingga denyut jantung janin dapat terdengar).
Leopod III   : (untuk mengetahui bagian terdahulu janin : kepala / bokong).
Leopod IV   : (untuk mengetahui seberapa jauh bagian terdahulu janin masuk PAP, divergen / konvergen).
Ekstermitas :
- Atas     : Tidak teraba retensi air.
- Bawah  : Tidak teraba retensi air.
Integumen : Turgor kulit baik.
c.       Auskultasi
Dada         : Tidak terdengar ronchi, tidak terdengar wheezing.
Abdomen  :
- Terdengar bising usus, normal 15-35 x/menit.
- Terdengar denyut jantung janin, frekuensi normal 120-160 x/menit, terdengar di sebelah mana ibu.
d.      Perkusi
-    Reflek patella positif.
-    Normalnya tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon ditekuk.
-    Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda eklamsia.
-    Bila reflek patella negatif, kemungkinan pasien mengalami kekurangan B1.
3.      Pemeriksaan Khusus
Inspeculo   : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari osteum uteri eksternum atau dari kelaianan cervik dan vagina. Apabila perdarahan dari osteum uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
USG          : Untuk menentukan letak placenta.


4.      Pemeriksaan Laboratorium
Hb             : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasien lemah serta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia.

          II.      IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH
Diagnosa yang ditentukan harus berdasarkan data subyektif dan data obyektif yang ditemukan pada ibu.
Dx    : Ny ... G .... P .... Ab .... UK .... minggu janin tunggal hidup intrauterin dengan ...
DS    : Data berasal dari klien atau pasien yang mendukung diagnosa ibu.
DO   : Data berasal dari hasil pemeriksaan yang mendukung diagnosa.

       III.      ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Masalah / diagnosa potensial apa saja yang mungkin terjadi.
Identifikasi diagnosa yang diambil yang didukung oleh data subyektif.

       IV.      IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Menentukan tindakan apa yang harus segera diambil yang didukung oleh data subyektif.

          V.      INTERVENSI
Dx       : Ny ... G .... P .... Ab .... UK .... minggu janin tunggal hidup intrauterin dengan ...
Tujuan : Ibu mendapatkan pelayanan kehamilan.
Kriteria Hasil :
§  Ibu mendapat pelayanan kehamilan.
§  Ibu mengatakan keadaan diri dan janinnya.
  Intervensi :
Menyususn rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan temuan masalah dan diagnosa.
       VI.      IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.
    VII.      EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.

























BAB III
TINJAUAN KASUS

I.                   PENGKAJIAN
Hari/tanggal      : Senin, 03 Januari 2011
Jam                    : 09.30 WIB
No. Register      : 901510
A.    Subyektif
a.       Biodata
Nama klien        : Ny “L”                     Nama suami   : Tn “F”
Umur                 : 33 tahun                   Umur             : 38 tahun
Suku                  : Jawa                         Suku              : Jawa
Agama              : Islam                        Agama           : Islam
Pendidikan        : SMK                        Pendidikan    : S1
Pekerjaan          : Swasta                     Pekerjaan       : Wiraswasta
( penjahit)                                         (rental komputer)
Penghasilan       : Rp 650.000,-/bln      Penghasilan   : ± Rp1.500.000,-/bln
Alamat              : Jl. M. panjaitan
no. 138 RT. 08 RW. 06
                         
b.      Alasan Datang
Ibu mengatakan bahwa ia ingin memeriksakan kehamilannya
c.       Keluhan utama
Ibu mengeluh pusing
d.      Riwayat haid
Menarche        : 13 tahun
Lama              : 7 hari
Siklus              : 28 hari
Jumlah            : 2 – 3 pembalut/hari
Fluor albus      : ada
HPHT             : 5 – 6 – 10                               TP        : 12-3-11



e.       Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
f.       Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bahwa ia tidak sedang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
g.      Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis maupun PMS, ibu mengatakan dalam keluarganya ada yang menderita tekanan darah tinggi.
h.      Riwayat pernikahan
Umur pertama kali menikah : 28 tahun
Menikah              : 1 kali
Lama menikah     : 5 tahun
Jumlah anak        : 1
i.        Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
No
Kehamilan
Persalinan
Anak
Nifas
Ket
Suami
Hamil ke
UK
Penolong
Cara
Penyulit
Sex
BBL
H/P/I/A
Mati
Hidup Umur
Hari
Menyusui

1
1
1
1,5 bln
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
abortus
2
1
2
8 bln
Bidan
N
-
3200 gr
H
-
4,5 th
40


j.        Riwayat kehamilan sekarang
Hamil
Trimester I      : Ibu mengatakan bahwa ia mengalami mual muntah saat hamil muda, tapi tidak sampai mengganggu aktivitas ibu sehari-hari. Ibu periksa ke bidan tiga kali dan oleh ibu bidan diberi  vitamin.
Trimester II     : Ibu mengatakan bahwa mual muntah yang ia alami sudah mulai berkurang. Oleh bidan ibu diberi tablet tambah darah.
Trimester III   : Ibu mengatakan bahwa selama trimester III ibu tetap memeriksakan kehamilannya dan ibu mengeluh pusing.
k.      Pola kebiasaan sehari-hari
Sebelum hamil
Saat hamil
Pola nutrisi :
Ibu mengatakan bahwa ia makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk-pauk, sayur, minum air putih 6 – 7 gelas/hari. Ibu tidak ada pantangan dan tidak minum jamu.
Pola nutrisi :
Ibu mengatakan bahwa ia makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk-pauk, sayur, kadang buah, minum 6 – 7 gelas/hari, tidak ada pantangan dan tidak minum jamu.
Aktivitas :
Ibu mengatakan ia bekerja sebagai penjahit, selain itu ibu juga melakukan aktifitas sebagai ibu rumah tangga seperti biasa.
Aktivitas :
Ibu mengatakan ia tetap bekerja sebagai penjahit, selain itu ibu juga melakukan aktifitas sebagai ibu rumah tangga seperti biasa.
Istirahat :
Ibu istirahat siang ± 1 – 2 jam dan tidur malam selama ± 6 sampai 7 jam.
Istirahat :
Ibu istirahat siang ± 1 – 2 jam dan tidur malam selama ± 6 sampai 7 jam.
Personal hygiene :
Ibu mandi dan gosok gigi 2x sehari, ganti baju dan celana dalam tiap kali kotor dan basah. Ibu keramas 1 minggu 2-3 kali.
Personal hygiene :
Ibu mandi dan gosok gigi 2x sehari, ganti baju dan celana dalam tiap kali kotor dan basah. Ibu keramas 1 minggu 2 – 3  kali.
Eliminasi :
Ibu mengatakan ia BAB 1x sehari, BAK 5 – 6x/hari
Eliminasi :
Ibu mengatakan ia BAB 1x/hari, BAK 8 – 9x/hari berwarna
Pola kebiasaan tidak sehat :
Ibu tidak  merokok, tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan tidak minum-minuman keras.
Pola kebiasaan tidak sehat :
Ibu tidak  merokok, tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan tidak minum-minuman keras.

l.        Data psikososial
Psikologi    :  Ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini.
Sosial         :  Ibu tinggal dengan suaminya. Hubungan ibu dengan keluarga harmonis. Begitu pula dengan tetangga hubungan ibu baik.
m.    Data latar belakang budaya
Ibu tidak memiliki pantangan terhadap makanan dan tidak minum jamu. Kebiasaan keluarga berobat di tenaga kesehatan
n.      Data spiritual
Ibu beragama Islam, ibu taat sholat 5 waktu dan selalu berdoa semoga ibu dan bayi sehat.

B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan umum
Keadaan umum        : baik
Kesadaran                : composmentis
Tekanan darah         : 110/70 mmHg
Suhu                         : 36,5oC
Nadi                         : 78 x/menit
Pernafasan               : 20x/menit
TB                            : 161 cm
BB sekarang            : 59 kg
BB sebelum hamil    : 48 kg
Lila                           : 24 cm
2.      Pemeriksaan fisik
a.       Inspeksi
-       Kepala        : tidak ada benjolan abnormal
-       Muka          : tidak pucat, tidak bengkak, tidak ada kloasma gravidarium.
-       Mata           : simetris, tidak ada polip, tidak ada secret.
-       Telinga       : simetris, tidak ada serumen.
-       Mulut         : bersih, simetris, bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi.
-       Leher          : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe serta tidak ada pembesaran vena jugularis.
-       Payudara    : simetris, putting susu menonjol, ada hyperpigmnetasi areola dan papilla mamae.
-       Perut           : bentuk normal, tidak ada luka bekas operasi, tidak terdapat strie albikan, perut membesar dengan arah membujur sesuai dengan usia kehamilan.
-       Genetalia    : bersih, tidak ada varises, tidak ada odema.
-       Anus           : bersih, tidak ada hemoroid.
-       Ekstremitas : Atas              :  simetris tidak cacat, tidak odema, kuku tidak pucat, gerak aktif.
Bawah          : simetris, tidak cacat, tidak oedema, kuku tidak pucat, gerak aktif.
b.      Palpasi
-       Leher          : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
-       Payudara    : tidak terdapat benjolan abnormal
-       Abdomen   : Leopold I     :  TFU 21 cm, teraba bulat, lunak, tidak melenting  bagian fundus (bokong).
Leopold II    :  teraba panjang, keras seperti papan di perut ibu sebelah kanan (punggung) dan teraba bagian kecil janin kiri di perut ibu.
Leopold III  :  bagian terbawah teraba bulat, keras, melenting (kepala), belum masuk PAP.
Leopold IV  :  -
-       Ekstremitas : Atas        : tidak odema
Bawah      : tidak odema
c.       Auskultasi
Abdomen      : tidak kembung
DJJ                : (+)
d.      Perkusi
-

3.      Data penunjang
Albumin urine    : 1+
Reduksi urine     : -
Hb                      : 11 gr %

II.                Identifikasi masalah/diagnosa
Dx       : Ny “L” GIII PI00I AbI00 Usia kehamilan 27 – 28 minggu janin tunggal hidup intra uterin dengan kunjungan ulang kehamilan normal.
Ds        : -    Ibu mengatakan ia hamil 7 bulan dan mulai tidak menstruasi tanggal 5 – 6 – 10
-       Ibu mengatakan ini kehamilan ke tiga dan ibu pernah keguguran.
Do       : -    Keadaan Umum     : baik
-       Kesadaran              : komposmentis
-       TD                          : 110/70
-       Suhu                       : 36,5oC
-       Nadi                       : 78x/menit
-       Pernafasan             : 20x/menit
-       TB                          : 161 cm
-       BB sekarang          : 59 kg
-       BB bulan lalu         : 48 kg
-       Lila                         : 24 cm
-       Abdomen     : Leopold I     :  TFU 21 cm, teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II    :  teraba panjang, keras seperti papan di sebelah kanan perut ibu (punggung) dan teraba bagian kecil janin kiri di perut ibu.
Leopold III  :  bagian terbawah teraba bulat, keras, melenting (kepala), belum masuk PAP.
Leopold IV  :  -
DJJ               : (+)

III.             Identifikasi masalah potensial
-
IV.             Identifikasi kebutuhan segera
-
V.                Intervensi
Dx         : Ny “L” GIII P1001 AbI00 Usia kehamilan 27 – 28 minggu janin tunggal, hidup, intra uterin dengan kunjungan ulang kehamilan normal.
Tujuan   : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan normal sampai bayi lahir aterm dan keadaan ibu serta bayinya sehat.
Kriteria hasil :
-       Keadaan umum      : baik
-       Kesadaran              : composmentis
-       TD                          : normal (110/70 – 130/90 mmHg)
-       Nadi                       : normal (60 – 100x/menit)
-       Pernafasan             : normal (16 – 24x/menit)
-       Suhu                       : normal (36,5 – 37,5oC)
-       DJJ                         : normal (120 – 160x/menit)

Intervensi
1.      Lakukan  pendekatan terapiutik secara komprehensif
R/  Menjalin hubungan baik antara klien dengan petugas kesehatan sehingga ibu dan keluarga menjadi lebih kooperatif.
2.      Beritahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada ibu dan keluarga.
R/ Ibu mengetahui keadaan kehamilannya.
3.      Beri KIE pada ibu tantang nutrisi selama hamil.
R/ Makan makanan bergizi merupakan salah satu cara untuk membuat kehamilan tetap sehat.
4.      Jelaskan tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada kehamilan trimester III.
R/ Ibu dapat segera datang ke petugas kesehatan jika mengalami tanda-tanda bahaya secara dini sehingga ibu dan bayinya selamat.
5.      Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
R/ Perawatan payudara dilakukan untuk persiapan laktasi
6.      Mengajarkan pada ibu gerakan senam hamil
R/ Melakukan gerakan senam hamil dapat membantu rileksasi otot dan melatih persendian serta pernapasan untuk persiapan persalinan.
7.      Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau bila merasa ada keluhan.
R/ Melakukan kunjugan ulang merupakan salah satu cara untuk memantau kehamilan ibu secara dini apabila ada kelainan atau komplikasi.

VI.             Implementasi
Dx         : Ny “L” GIII P1001 Ab100 Usia kehamilan 27 – 28 minggu janin tunggal, hidup, intra uterin dengan kunjungan ulang kehamilan normal.
Implementasi
1.      Melakukan pendekatan terapiutik secara komprehensif dengan cara menyapa klien dengan sopan dan memperkenalkan diri, kemudian menanyakan keadaan dan keluhan klien.
2.      Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu dan janinnya sehat.
3.    Menganjurkan ibu untuk makanan bergizi yaitu nasi, lauk-pauk, sayur dan buah-buahan.
4.      Menjelaskan tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada kehamilan trimester III seperti perdarahan yang keluar dari jalan lahir, tekanan darah tinggi, keluar cairan merembes dari jalan lahir dan gerakan janin tidak dirasakan.
5.      Menganjurkan pada ibu untuk melakukan gerakan ringan senam hamil.
6.      Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara dengan menjaga kebersihan payudara.
7.      Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau bila ada keluhan.


VII.          Evaluasi
Tanggal      : 03 Januari 2011 
Jam             : 10.00 WIB
Diagnosa    : Ny “L” GIII P1001 Ab100 Usia kehamilan 27 – 28 minggu janin tunggal, hidup, intra uterin dengan kunjungan ulang kehamilan normal.
S                 : Ibu mengatakan sudah agak tenang setelah mengetahui hasil pemeriksaannya
O                : Keadaan Umum   : baik
-       Kesadaran      : komposmentis
-       TD     : 110/70
-       Suhu  : 36,5oC
-       Nadi   : 78x/menit
-       Pernafasan     : 20x/menit
-       TB      : 161 cm
-       BB sekarang  : 59 kg
-       BB bulan lalu : 48 kg
-       Lila    : 24 cm
-       Abdomen :                       Leopold I    :         TFU 21 cm, teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II    :  teraba panjang, keras seperti papan di sebelah kanan perut ibu (punggung) dan teraba bagian kecil janin kiri di perut ibu.
Leopold III  :  bagian terbawah teraba bulat, keras, melenting (kepala), belum masuk PAP.
Leopold IV  :  -
DJJ               : (+)
P                 : - Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu
-    Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan
-    Menganjurkan pada ibu untuk istirahat cukup dan tidak melakukan pekerjaan yang berat
-    Menganjurkan pada ibu untuk makan makanan bergizi serta minum dalam jumlah banyak
-    Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau bila ada keluhan























BAB IV
PEMBAHASAN

            Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai perbedaan yang terjadi pada tinjauan teori dengan tinjauan kasus.
Asuhan Kebidanan pada Ny. “L” GIII P1001 Ab100 UK 27-28 minggu Janin  Tunggal, Hidup, Intra Uterin dengan kunjungan ulang kehamilan normal sesuai dengan managemen kebidanan. Pengkajian data berisi tentang data subyektif dan data obyektif. Data subyektif diperoleh dari anamnesa. Dari anamnesa ibu mengatakan bahwa ibu tidak pernah mengalami perdarahan selama kehamilan ini.
 Data obyektif diperoleh dari berbagai pemeriksaan (pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum, penunjang), hasil pemeriksaan pada Ny. “L” semuanya normal. Dari data pengkajian penulis menyimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara praktek dilapangan dengan teori dan penjelasan yang telah diterima selama perkuliahan.
Pada pemeriksaan kehamilan yang perlu diutamakan adalah KIE yang tepat sehingga apabila terjadi masalah pada kehamilannya ibu dapat menerima keadaan tersebut dan dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan.
Didalam teori dituliskan dengan menganggap semua ibu memiliki resiko tinggi maka dilakukan pengawasan kehamilan atau yang dikenal dengan ANC (Antenatal Care). Dengan usaha ini ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas menurun. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilannya serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas.








BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
                  Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. “L” GIII P1001 Ab100 UK 27-28 minggu Janin Tunggal, Hidup, Intra Uterin dengan kunjungan ulang kehamilan normal, penulis dapat menyimpulkan:
1.      Pada pengkajian data asuhan yang diberikan sudah komprehensif untuk dapat menegakkan diagnosa.
2.      Pada identifikasi masalah/ diagnosa asuhan yang diberikan sudah sesuai, komprehensif dan dapat menegakkan diagnosa.
3.      Pada identifikasi masalah potensial tidak dilakukan dengan komprehensif karena dalam kasus ini tidak memerlukan kebutuhan yang segera karena tidak membahayakan nyawa ibu.
4.      Pada identifikasi kebutuhan segera tidak dilakukan dengan komprehensif karena dalam kasus ini tidak memerlukan kebutuhan yang segera karena tidak membahayakan nyawa ibu.
5.      Pada intervensi/ perencanaan asuhan yang diberikan sudah sesuai dan komprehensif sesuai dengan teori dan praktek.
6.      Pada implementasi/ pelaksanaan asuhan sudah dilakukan dengan komprehensif tetapi intervensi yang dikerjakan hanya beberapa yang sesuai dengan keadaan pasien.
7.      Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah dilakukan secara komprehensif dan evaluasi yang di dapat sesuai dengan yang diharapkan.
Data yang diperoleh pada asuhan kebidanan ini yaitu dari hasil wawancara dan survey langsung.

5.2 Saran
Bagi petugas yang memberi asuhan kebidanan diharapkan tetap mempertahankan hubungan dengan pasien untuk menjaga komunikasi dalam upaya menjalin kerjasama antara petugas dan klien untuk keberhasilan asuhan yang diberikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar